Minggu, 08 April 2012

Aplikasi Blender 2.60

share

Blender adalah suatu nama sederhana untuk layanan open source yang keren. Blender adalah sebuah suite open-source yang benar-benar gratis yang dapat digunakan untuk membuat animasi 3D, shading 3D, render 3D, game 3D, dan banyak lagi.

Menggunakan Blender, Anda dapat membuat beberapa model 3D paling realistis yang dapat Anda pikirkan. Anda kemudian dapat menghidupkan kreasi 3D Anda dan bahkan membuat game 3D menggunakan Blender. Berikut adalah beberapa fitur-fitur utama dari perangkat lunak Blender:

•    Modeling – Rentang objek 3D termasuk jerat poligon, kurva B-line, font vektor. Kemampuan multi-resolusi dengan kuas 2D/3D, akses python scripting untuk alat kustom.


•    Interface – Tata letak jendela yang dapat disesuaikan secara keseluruhan, membatalkan dukungan untuk semua level, font anti-alias dan dukungan internasional, tema kustom, dan lain-lain.

•    Animasi – animasi non-linear editor untuk pencampuran, walkcycles otomatis di sepanjang jalan, kemampuan morphing, pemutaran audio dan pencampuran untuk sinkronisasi suara, dan lain-lain.

•    Rendering – Banyak efek termasuk gerakan blur, oversampling, non-square pixel, halo, lensa suar, kabut, dan lain-lain.

•    Realtime 3D/Penciptaan Game - Grafis logis untuk menentukan perilaku tanpa perlu coding, deteksi tabrakan dan simulasi dinamis, dukungan penuh untuk dinamika kendaraan (gesekan, dan lain-lain), mendukung semua mode pencahayaan OpenGL, pemutaran game, dan lain-lain.
Setelah saya baca-baca diinternet , saya menyimpulkan kelebihan blender adalah
  • OPEN SOURCE
Software open source dengan arti kita bisa bebas memodifikasi/mengedit source codenya untuk keperluan pribadi maupun komersial, asal tidak melanggar GNU General Public License yang digunakan Blender.
  • MULTI PLATFORM
Blender tersedia untuk berbagai macam operasi sistem seperti Linux, Mac dan Windows. Sehingga file yang dibuat menggunakan Blender versi Windows tak akan berubah ketika membuka di Blender versi Mac maupun Linux.
  • UPDATE
Karena open source maka update software ini jauh lebih cepat dibandingkan software sejenis lainnya yang tidak open source . Updatean tersedia di situs: graphicall.org
  • FREE
Blender merupakan sebuah software yang gratis, tidak berbayar sama sekali.
  • LENGKAP
Blender memiliki fitur yang lebih lengkap dari software 3D lainnya. Maksud dari  lengkap adalah yang sudah include didalamnya bukan plugin.
  • RINGAN
Blender relatif ringan jika dibandingkan software sejenis. Hal ini terbuti dengan sistem minimal untuk menjalankan Blender. Hanya dengan RAM 512 dan prosesor Pentium 4 / sepantaran dan VGA on board, Blender sudah dapat berjalan dengan baik namun tidak bisa digunakan secara maksimal. Misal untuk membuat highpolly akan sedikit lebih lambat.
Apa Saja Fitur Aplikasi Blender?
1. Modeling
  • Sangat cepat pembagian permukaan Catmull-Clark dengan tampilan iso-baris yang optimal dan mengedit ketajaman
  • Kendali multiresolusi patung kemampuan dengan 2D bitmap/3D sikat prosedural (Paint, Smooth, Pinch) simetri pendukung
2. Rigging
  • Skinning otomatis yang benar-benar bekerja (panas ekuilibrium based)
  •  Mirror editing (penciptaan tulang dan lukisan berat)
  •  deformer Volume menggunakan sangkar mesh untuk berubah bentuk jerat kompleks dengan hasil yang bagus
3. Animasi
  • Otomatis walkcycles sepanjang jalan
  •  Mengedit dan membuat blendshapes baru dari target yang ada
  •  Karakter animasi pose editor
  •  Audio playback, mencampur dan mengedit suara dukungan untuk sinkronisasi
4.  Rendering
  • Interaktif panel preview rendering pada tampilan 3d
  •  Realistis defocus (DOF) berpengaruh pasca-proses (menggunakan node compositor)
  • Tersedia untuk render eksternal seperti renderers sebagai RenderMan, Povray, Virtualight, Lux, Indigo dan lain-lain
5. Shading
  • Node editor untuk menciptakan dan pencampuran bahan kompleks
  •  Materi preview yang diberikan oleh mesin render utama
  •  Tangent shading untuk memberikan shader apapun efek anisotropik
  •  Normal, perpindahan dan peta bump
6.  Realtime 3D/Game Creation
  • Grafis logika editor untuk perilaku interaktif mendefinisikan tanpa pemrograman
  •  Tabrakan deteksi dan dinamika simulasi sekarang mendukung Bullet FisikaPerpustakaan . Bullet adalah pendeteksian benturan open source dan tubuh dinamika perpustakaan kaku dikembangkan untuk Play Station 3
Selanjutnya saya akan menjelaskan cara pembuatan sebuah objek menggunakan blender. Objek yang saya pilih adalah sebuah furniture rumah yaitu meja. Saya memilih objek meja karena bentuk meja mudah dibuat oleh pemula dan saya baru pertama kali membuat sebuah objek menggunakan blender.
 
 

Game Engine

share


GAME ENGINE AND GAME TOOLS

1.       Game Engine

Game engine adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat dan mengembangkan video game. Fungsi utama yang diberikan oleh game engine meliputi rendering untuk 2D atau 3D graphic, collision detection, sound, scripting, animasi, artificial intelligence, networking, memory management, threading dan scene graph. Game engines memberikan perangkat untuk visual development dengan tambahan komponen perangkat lunak yang dapat dipakai berulang kali. Perangkat ini pada umumnya memberikan integrated development environment yang dapat mempermudah, serta mempercepat pengembangan game.
Game engine juga sering disebut juga “Game Middleware”. Game Middleware adalah software yang didalamnya sudah terdapat elemen-elemen yang dibutuhkan oleh seorang game developer, kebanyakan dari game middleware memberikan fasilitas guna menunjang pengembangan game dengan mudah seperti graphics, sound dan Artificial intelligence.
Beberapa elemen yang ada di dalam game engine adalah :
a.       Tools/Data
Dalam pengembangan game, dibutuhkan data yang tidak semudah menuliskan text files. Dalam pengembangan game, paling tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.

b.      System
System sendiri adalah bagian dari game engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di dalam mesin. Jika game engine sudah dibuat dengan baik maka system ini adalah satu-satunya bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system sendiri terdapat beberapa sub system yaitu graphics, input, sound, timer, configuration. System sendiri bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.

c.       Console
Dengan menambahkan console, kita dapat merubah setting game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu melakukan restart pada game tersebut. Console sendiri lebih sering digunakan dalam proses debugging. Apabila game engine tersebut mengalami error kita tinggal mengoutputkan error message tersebut ke dalam console tanpa harus melakukan restart. Console sendiri dapat dihidupkan dan dimatikan sesuai keinginan.


d.      Support
Support adalah bagian yang paling sering digunakan oleh system di dalam game engine. Support sendiri berisi rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory manager, file loader. Merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan semua projek game engine.

e.      Renderer/Engine Core
Pada game engine, engine core / renderer terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, Collision Detection dan Response, Camera, Static Geometry, Dynamic Geometry, Particle Systems, Billboarding, Meshes, Skybox, Lighting, Fogging, Vertex Shading, dan Output.

f.        Game Interface
Game interface sendiri merupakan layer diantara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertujuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.

g.       The Game
Merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri, sehingga terserah kita bagaimana mengembangkan game tersebut.

Beberapa contoh game engine :
a.       RealmForge
Merupakan free dan open source game engine untuk Microsoft .Net Framework dan dikhususkan pada visual3D Game Engine, merupakan cross platform game engine untuk .NET 2.0 dan Microsoft XNA.
RealmForge dibangun diatas AXIOM 3D rendering engine. Di tulis dalam bahasa C# keseluruhan. Dibangun untuk pembuatan game berbasis .NET.

b.      Truevision3D
Merupakan game engine 3D yang dibangun dengan menggunakan visual basic 6 dan C++ dengan menggunakan Microsoft Directx  API. Mulai versi 6.5, engine ini menggunakan direct 9 dan shader support, serta ditulis ulang menggunakan C++. Sampai perkembangan terbaru, belum ada wacana untuk mengembangkannya untuk mendukung penggunaan directx9 serta Microsoft XNA.

c.       OGRE
OGRE (Object-Oriented Graphics Rendering Engine) merupakan engine yang mendukung 3D Graphic. Merupakan game engine yang fleksibel dalam melakukan 3D Rendering, ditulis dalam bahasa C++ sehingga memudahkan pengembang untuk membangun game yang mendukung 3D Graphics.

Beberapa contoh game middleware yang sering digunakan :
a.       Gamebryo
Merupakan game engine yang berawal dari perusahaan Numerical Design Limited (NDL) akan tetapi pada perkembangannya, perusahaan NDL bergabung dengan Emergent Game Technologies. Ditulis menggunakan bahasa C++, Gamebryo merupakan 3D Game engine yang memberikan support kepada beberapa platform sebagai berikut :
-          Windows (baik direct 9 dan 10)
-          Nintendo game cube
-          Nintendo WII
-          PS 2 dan PS 3
-          XBOX serta XBOX360

b.      Renderware
Merupakan salah satu saingan dari Gamebryo. Bergerak dalam bidang 3D API dan graphic rendering engine. Renderware digunakan pada computer games, Active Worlds serta beberapa VRML Browser. Merupakan game engine yang sering digunakan di PS2 sehingga sering disebut sebagai “Sony’S Directx”.

c.       Unreal Engine
Merupakan salah satu game engine yang cukup populer. Dikembangkan oleh Epic Games dalam bahasa C++, Unreal engine menjadi salah satu game engine yang mempunyai kemampuan portability yang baik. Dapat berjalan pada beberapa platform seperti Windows, Linux, MacOS dan beberapa video games console seperti Dreamcast, XBOX, XBOX360.

2.       Game Development Tools
Game development tools adalah software yang mempunyai spesialisasi yang membantu atau memfasilitasi pembuatan computer atau video game. Beberapa tugas dapat ditangani oleh game development tools termasuk konversi beberapa kelengkapan dari video game seperti 3D model dan texture ke dalam format yang diperlukan oleh game, level editing serta script compilation.
Pada saat pengembangannya. Game development seringkali menemui kendala. Hal berikut ini adalah beberapa alasan kenapa game development tools dibilang gagal :

a.       Game development yang di design seiring waktu berjalan
Seringkali dalam merancang sebuah game tools. Perusahaan game terlalu terburu-buru dalam melakukan design awal dari game tools tersebut. Karena dituntut untuk selalu memberikan progress, biasanya para programmer merancang game tools tersebut seiring dengan coding yang telah dibuat.
Saat game tools menjadi makin komplek dan perlu di tinjau ulang, seringkali programmer kesulitan untuk merubah code yang mereka tulis diawal sehingga seringkali muncul opini untuk menulis ulang semua code daripada memperbaiki atau menambah fitur yg ada.

b.      System model dari design game development game tersebut
Saat programmer mendesign sebuah tampilan atau interface, seringkali mereka berusaha untuk memperlihatkan struktur data secara langsung. Hal ini mungkin akan berguna untuk orang yang mengerti cara kerja system, tetapi untuk end user, biasanya mereka tidak memperdulikan detail dari implementasi system, yang diperlukan hanyalah hasil akhir.

c.       Menerapkan teknologi yang salah untuk menekan biaya
Pada pengembangan game tools, seringkali pengembang berusaha menerapkan system yang sudah ada untuk mempersingkat biaya. Akan tetapi, pada kasus tertentu lebih baik kita membangun game tools tersebut dari awal sehingga dapat menghemat biaya serta waktu.

d.      Interface yang terlalu kompleks
Penerapan “The simple, The better” harus selalu dicamkan oleh setiap game tools designer. Semakin kompleks interface, semakin susah game tools tersebut digunakan oleh end user. Operasi yang paling umum dipakai harus selalu didesign untuk mudah dipakai dan paling gampang untuk diakses oleh end user. Sedangkan aplikasi yang jarang digunakan dapat disembunyikan di dalam menu bar.

e.      Terlalu banyak fitur-fitur tambahan
Seringkali pengembang membuang waku untuk mengembangkan fitur-fitur tambahan yang kurang berguna bagi user, daripada membuang waktu dan tenaga untuk fitur tambahan lebih baik pengembang lebih memfokuskan pada fungsionalitas fungsionalitas utama yang harus ada pada game tools.

f.        Merancang untuk user yang sudah advance
Game development tools seharusnya ditujukan untuk user bertipe intermediate. Dimana semua fungsionalitas utama harusnya lebih ditonjolkan dan beberapa fungsionalitas tambahan dapat ditemukan jika diperlukan.
Beberapa contoh game development tools :
a.       RAD Game tools
b.      Java Game Development Tools
c.       Garage games game development tools

Selasa, 03 April 2012

Perkembangan Teknologi GameTerkini

share

Hallo semuanya, pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan analisis saya tentang teknologi yang akan lebih saya bahas dari aspek bisnisnya. Hal yang bisa kita manfaatkan supaya bisa tetap survive hidup di dunia ini.
Banyak orang yang cenderung memiliki pandangan negatif ketika mendengar kata “games”, apalagi para orangtua yang tentunya khawatir apabila anaknya terlalu banyak main games dan kemudian menjadi gamer. Nggak salah sih, karena para gamer itu sendiri memiliki kecenderungan sebagai orang yang suka membuang waktunya untuk bermain hal hal yang tidak terlalu penting.

Jenis Game Komputer

1.  Aksi – Shooting (tembak-tembakan atau hajar-hajaran bisa juga tusuk-tusukan, tergantung cerita dan tokoh di dalamnya).
Genre game ini sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing, inti dari game jenis ini adalah tembak, tembak dan tembak. Termasuk didalamnya :
a. First person shooting (FPS) seperti Counter Strike dan Call of Duty.
b. Drive n’ shoot, menggunakan unsur simulasi kendaraan tetapi tetap dengan tujuan utama menembak dan menghancurkan lawan, contoh : Spy Hunter, Rock and Roll Racing, Road Rash.
c. Shoot em’ up, seperti Raiden, 1942 dan Gradius.
d. Beat ‘em up (tonjok hajar) seperti Double Dragon dan Final Fight lalu hack and slash (tusuk tebas) seperti Shinobi dan Legend of Kage.
e. Light gun shooting, yang menggunakan alat yang umumnya berbentuk seperti senjata, seperti Virtua Cop dan Time Crisis.

2. Aksi – Petualangan
Memasuki gua bawah tanah, melompati bebatuan di antara lahar, bergelayutan dari pohon satu ke pohon lain, bergulat dengan ular sambil mencari kunci untuk membuka pintu kuil legendaris atau sekedar mencari telepon umum untuk mendapatkan misi berikutnya, itulah beberapa dari banyak hal yang karakter pemain harus lakukan dan lalui dalam video game jenis ini. Menurut penulis, game jenis ini sudah berkembang jauh hingga menjadi genre campuran action beat-em up juga, dan sekarang, di tahun 2000-an, jenis ini cenderung untuk memiliki visual 3D dan sudut pandang orang ketiga. Tomb Rider, Grand Theft Auto dan Prince of Persia termasuk didalamnya.

3. Petualangan
Bedanya dengan jenis video game aksi-petualangan, refleks dan kelihaian pemain dalam bergerak, berlari, melompat hingga memecut atau menembak tidak diperlukan di sini. Game genre ini murni petualangan yang lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berpikir pemain dalam menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter hingga penggunaan benda-benda tepat pada tempat yang tepat. Termasuk didalamnya:
a. Petualangan dengan teks atau sistem tunjuk dan klik, contohnya game Kings Quest, Space Quest, Heroes Quest, Monkey Island, Sam and Max,
b. Novel atau film interaktif, seperti game “dating” yang banyak beredar di Jepang, yaitu Dragons Lair dan Night Trap.

4. Konstruksi dan simulasi manajemen
Genre game ini seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detail berbagai faktor. Dari mencari jodoh dan pekerjaan, membangun rumah, gedung hingga kota, mengatur pajak dan dana kota hingga keputusan memecat atau menambah karyawan. Dunia kehidupan rumah tangga sampai bisnis membangun konglomerasi, dari jualan limun di pinggir jalan sampai membangun laboratorium cloning. Genre game ini membuat pemain harus berpikir untuk mendirikan, membangun dan mengatasi masalah dengan menggunakan dana yang terbatas. Contoh: Sim City, The Sims, Tamagotchi.

5. Simulasi kehidupan
Game simulasi kehidupan (atau game kehidupan buatan) melibatkan suatu kehidupan atau mengendalikan satu atau lebih kehidupan buatan. Sebuah game simulasi kehidupan di sekitar individu dan hubungan atau bisa menjadi simulasi ekosistem. Simulasi biologis memungkinkan pemain untuk bereksperimen dengan genetika, kelangsungan hidup ataupun ekosistem, biasanya dalam bentuk paket pendidikan. Contohnya adalah game SimLife dan Jurassic Park: Operation Genesis. Simulasi membesarkan hewan peliharaan (atau hewan peliharaan digital) lebih berfokus pada hubungan antara pemain dengan satu atau beberapa bentuk kehidupan. Contohnya adalah Tamagotchi, The Petz series dan Nintendogs.
Permainan simulasi sosial yang berdasarkan pada interaksi sosial antara beberapa kehidupan buatan. Contoh yang paling terkenal dari genre ini adalah Will Wright’s The Sims.

6. Role Playing
Genre game ini sesuai dengan terjemahannya, bermain peran, memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam permainan, yang biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita memainkannya, karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain (biasanya menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin berpengaruh, dll) dalam berbagai parameter yang biasanya ditentukan dengan naiknya level, baik dari status kepintaran, kecepatan dan kekuatan karakter, senjata yang semakin sakti ataupun jumlah teman maupun mahluk peliharaan.Secara kebudayaan, pengembang game Jepang biasanya membuat Role Playing Game (RPG) ke arah cerita linear yang diarahkan seolah karakter kita adalah tokoh dalam cerita itu, seperti Final Fantasy, Dragon Quest dan Xenogears. Sedangkan pengembang game RPG Eropa, cenderung membuat karakter kita bebas memilih jalan cerita sendiri secara non-linear, seperti Ultima, Never Winter Nights, baldurs gate, Elder Scroll, dan Fallout.
 
Sekian dulu analisis saya tentang pemanfaatan teknologi game sebagai ladang bisnis bagi kita. Jangan pernah menyerah untuk belajar sesuatu dan teruslah berusaha untuk meciptakan sesuatu. Inget, Tangguban Perahu tidak pernah selesai dibangun dalam satu malam. ^_^
 
Syaeful Hamzah